Jumat, 21 November 2014

Potensi Ancaman Kabinet, Tulisan 2

Potensi Ancaman Kabinet, Tulisan 2
Tulisan ini adalah tulisan lanjutan dari Potensi Ancaman Kabinet, yang penulis publikasi pada 29 Oktober 2014. melanjutkan beberapa analisis yang mengarah pada prilaku dan budaya birokrasi nan penuh ancaman, dengan melihat beberapa fakta yang muncul belakangan . Publik sudah mulai memberikan penilaian pada bagaimana kepemimpinan akan sulit bergerak jika kenyataanya bagian dari kepemimpinan tidak mendapat dukungan dari alat dan perangkat yang ada. Secara kebijakan mungkin hal ini seakan-akan hanyalah bayangan ketakutan yang muncul karena ketidakmengertian dan ketahuan. Sebaliknya, indikasi yang menguat belakangan adalah ketika beberapa fenomena terjadi pada sa'at kepemimpinan SBY juga terjadi dibawah kepemimpinan Joko Widodo. Secara pribadi penulis belum melihat persiapan strategi untuk mengguncang birokrasi mengarah pada memperbaiki dan mereformasi sistem dan mental dari aparat yang ada. Beberapa hal yang diupayakan secara sistematis seperti pembentukan tim investigasi mafia migas yang belakangan menjadi tambahan energi untuk perbaikan birokrasi. Upaya ini secara sistematik akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan laporan atau masukan, terutama bagi pelaku lapangan yang memiliki akses informasi tapi memilih untuk berkorban pada bangsa dan negara. Indikasi lain yang mendukung adalah kebijakan kenaikan BBM yang mengarah pada usaha perbaikan cara pandang bagaimana strategi re-distribusi telah menyandera bangsa dan rakyat miskin dalam jebakan para pemilik modal yang memiliki akses pada sumberdaya ini karena peluang yang tidak berimbang. fakta lain yang justu membuka aib lama konflik bersenjata aparat negara di Batam. Jika kita berspekulasi ini terjadi bukan karena hanya persoalan ejek-mengejek antara kesatuan, tapi ada keyakinan yang muncul, ini terjadi memang karena ada hal mendasar yang terjadi antara kesatuan selain posisi idiologis yang mulai diragukan pada dua institusi negara ini. Keputusan memecat dan menghukum pelaku, penulis pikir itu hal yang wajar, tapi pada sisi lain jika atasan atau pimpinan dua kesatuan ini tidak memiliki kewibawaan didepan anggota kesatuan mereka, pemecatan dan penghukuman terhadap para pelaku hanya akan membawa situasi pada arah yang lebih buruk. Aspek lain yang juga menguat adalah pertemuan international Beijing+20, dimana laporan teman-teman CSO mengarahkan pada fakta birokrasi dengan kultur orde baru masih hadir dalam sistem pemerintah kita, dan diperlukan strategi yang tidak mudah untuk mendorong situasi pemerintah yang reformis pada kestabilan dan mengarahkan pada upaya perbaikan yang lebih terukur. Hal yang paling mungkin bisa dilakukan untuk jangka pendek adalah membuka ruang kritik oleh publik yang mengarahkan pada respon cepat dalam sistem birokrasi saat ini.
Sumber Foto: www.berdikarionline.com
Posted by: Konsultan Pemberdayaan Konsultan Manajemen Updated at : 10.25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar