Jumat, 05 September 2014

Dedikasi Republik Sablon Untuk Pemberdayaan

Dedikasi Republik Sablon Untuk Pemberdayaan
Siapa bilang usaha kecil menengah tidak mampu berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan upaya Pemberdayaan. Inilah yang dilakukan oleh salah satu UMKM asal ciputat, Tagerang Selatan. Dikenal dengan usaha sablon satuan dan berbasis rumahan, sekarang tumbuh menjadi referensi ide dan konsep sablon kampus UIN Syarif Hidayatullah. Kurang lebih tiga tahun berjuang membuktikan eksistensi diri melalui produk-produk berkualitas, melayani orang per-orang dan komunitas, semakin hari-semakin dikenal oleh publik baik melalui online maupun offline. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi penulis pada lembaga profit yang memberikan kontribusi konkrit kepada usaha anak-anak muda lokal membangun harga diri kebangsaan untuk tujuan menumbuhkan optimisme akan masa depan dan jaminan hidup yang layak melalui kretifitas dan semangat juang. Pada awal pendampingan yang dilakukan konsultan pemberdayaan, ada perasaan tidak beruntung yang muncul dari pernyataan teman-teman muda mahasiswa PMI disebabkan oleh tidak jelasnya masa depan mereka dengan berkuliah pada jurusan PMI, UIN Syarif Hidayatullah. Faktanya, setelah kurang lebih empat bulan mengorganisasi diri dalam Pemberdaya Muda, banyak hal yang tumbuh dan berubah, dimana sedikit demi sedikit beberapa orang belajar tentang perjuangan, semangat dan kemandirian melalui pendekatan jaringan dan aktifitas ekonomi produktif. Dan berdasarakan ini lah penulis melihat bagaimana Republik Sablon memerankan fungsi strategis dalam membuktikan bahwa, kemandirian plus wirausaha sosial bisa digandeng dalam sebuah kerangka terintegarasi. Dimana titik singgung kepentingan menjadikan daya dorong dalam usaha membangun pengalaman dan visi tentang kesuksesan. Hmm, penulis memahami bahwa pembaca akan mengatakan tulisan ini mengawang dan tidak jelas bentuknya seperti apa. Dari sisi penulis, penulis akan katakan, dalam setiap transaksi bisnis yang dilakukan oleh Republik Sablon, ada proses pertimbangan kerjasama untuk pelibatan Pemberdaya Muda sebagai mitra sosial kemandirian. Sebagai contoh konkrit proyek Donasi Palestine, Pemberdaya Muda menerabas model donasi konvensional dengan berdiri dipinggir jalan dan mengumpulkan donasi atau meminta-minta kepada publik dengan mengatasnamakan korban Palestine. Sebaliknya, para anak muda ini berkolaborasi dengan usaha rumahan untuk membangun simpati kemandirian dan kontribusi pada produk lokal dan dukungan untuk nilai kemerdekaan dengan merubah persepsi donasi karena kasihan, menjadi kontibusi untuk kemerdekaan.
Baca Juga: Konsultan Manajemen dan Kepentingan untuk Pemberdayaan
Sumber Foto: Republik Sablon 
Posted by: Konsultan Pemberdayaan Konsultan Manajemen Updated at : 19.33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar