Jumat, 13 September 2013

Pelatihan Perencanaan Program 2013

pelatihan perencanaan manajemen program
Adalah sebuah kesempatan emas bagi Konsultan Pemberdayaan pada 13 & 16 September 2013, dapat memberikan pembekalan kepada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun perencanaan pemberdayaan menggunakan pendekatan logical Framework Analysis. Kegiatan yang berlangsung 2 hari ini, memang menguras tenaga dan energi para peserta, dimana para peserta diminta untuk menghungkan pengalaman belajar mereka selama tiga tahun dalam sebuah rangkaian program yang utuh dan operasional. Pelatihan ini diikuti oleh 19 orang mahasiswa tingkat akhir. KP melihat peluang wirausaha sosial dengan memaksimalkan potensi kemandirian dalam diri peserta sehingga siap menghadapi kompetisi global. KP percaya dengan berinvestasi kepada para orang muda ini, masyarakat akan sangat diuntungkan, karena masa depan Indonesia bergantung pada kepemimpinan mereka. Dari banyak cerita pemberdayaan, kita sering melihat bahwa sebuah model program pemberdayaan, seakan selalu bergantung pada kapasitas keuangan. Salah satu narasumber KP, dalam sesi brainstorming menyatakan bahwa, "uang pada akhirnya hanyalah merupakan alat tukar, dimana kita sering melupakan fungsinya sebagai alat tukar dan berdampak pada mentalitas kita menilai dayaguna uang tersebut". Beliau memberikan contoh, dibeberapa daerah seperti mentawai dan kubu dalam, masyarakat masih menggunakan model barter untuk mendapatkan benda yang mereka inginkan. Nah, pernyataan ini memberikan inspirasi bagi para peserta untuk melihat peluang kewirausahaan sosial dengan mengkaji potensi yang bisa dipertukarkan dengan barang modal. Selain itu, dengan memahami bahwa untuk memulai sebuah usaha sosial tidaklah sulit, karena cara pandang yang berbeda dan melewati batas konvesional dari model bisnis biasanya. Narasumber KP juga menyatakan bahwa, begitu banyak potensi pada diri setiap orang dan lingkungan yang belum terkelola secara tepat. Sebagai contoh, peserta diajak berpikir untuk memaksimalkan potensi sampah kertas dan plastik di Kampus UIN Syarif hidayatullah sebagai bentuk inovasi usaha sosial dengan menyediakan Kotak amal sampah plastik dan kertas, serta mensosialisasikan cara baru memaksimalkan sumberdaya yang ada. Visi kedepannya adalah, para peserta akan diminta mempersiapkan sebuah proyek pemberdayaan dilingkungan kampus sebelum mereka menyelesaikan studi sebagai sebuah proyek mandiri dengan strategi Pemberdayaan. KP melakukan evaluasi kecil yang menanyakan bagaimana kesan peserta terhadap pelatihan pada hari pertama, 89% menyatakan sangat puas dan 11% menyatakan puas, sementara 0% menyatakan tidak puas. (Google+)
Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional : Antara Ritual dan Pemberdayaan
Sumber Foto: Konsultan Pemberdayaan
Posted by: Konsultan Pemberdayaan Konsultan Manajemen Updated at : 21.16

1 komentar:

  1. thanks konsultan pemberdayaan atas trik-trik cantik mengajarkan anak-anak muda tentang kerangka kerja logis (LFA)...keren

    BalasHapus