May 1 menjadi tanggal dimana buruh di Indonesia dan di dunia mengexpresikan bagaimana seharusnya Negara dan para pemegang modal mendistribusikan kewajiban mereka terhadap kelas pekerja yang menjadi penopang pergerakan ekonomi nasional. Pandangan ini muncul didasarkan kepada situasi kekinian yang di dapat dari pengalaman masa lalu. Kecenderungan sebuah kelompok atau sistem untuk mengeksploitasi kelasi pekerja memang sudah terjadi sejak dahulu, akan tetapi dari kesadaran akan peran dan kepentingan semua pihak yang saling terhubung masyarakat kelas pemodal akhirnya dipaksa untuk menyadari peran kelas pekerja sebagai penggerak ekonomi dan bisnis mereka. Hal ini juga sangat berpengaruh pada pembangunan Nasional dimana kontribusi buruh sebagai alat produksi berimbal balik terhadap pertumbuhan ekonomi yang bukan saja menyasar level mikro tapi berdampak besar terhadap kondisi makro. Ketersinambungan ini, seharusnya menjadi faktor yang sangat menetukan dalam proses pengambilan kebijakan oleh pemerintah, dan pada posisi pemerintah dan pengambilan kebijakan sesungguhnya harus ada muncul keberpihakan yang menyentuh sisi dasar kemanusian yang berorientasi pada kesejahteraan.Harapan yang tidak terlalu berlebihan jika 1 May menjadi hari libur nasional yang memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat mengekpresikan diri dan membangun kesadaran kolektif demi sebuah cita-cita yang berkeadilan dan bersandar pada semangat Nasionalisme.(Google+)
Baca Juga: Sumberdaya Manusia CSR
Baca Juga: Sumberdaya Manusia CSR
Sumber foto: http://bagusirawan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar