Senin, 14 Juli 2014

Manajemen Kepemimpinan bukan Ruang Kosong

Manajemen Kesuksesan bukan Ruang Kosong
Bulan-bulan melelahkan yang dilalui oleh pendukung dua kubu calon presiden, pengamat, dan para penyelenggara pemilu. Dimana masing-masing stakeholder menancapkan cita-cita dan mimpi tentang Indonesia. Pergesekan kepentingan dan cara pandang membawa kita semua pada sebuah cerita yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Pertanyaan selanjutnya adalah yang tidak cukup beruntung atau yang beruntung akankah meninggalkan arena sebagaimana layaknya kompetisi yang lain, atau masih berlanjut sampai salah satu benar-benar tidak bisa berkutik dan mampu menunjukan bahwa mereka juga memiliki kapasitas untuk melakukan perubahan ke-arah yang lebih baik? lalu apakah bagi yang menang bisa meneruskan perjalannyan melakukan perubahan tanpa bantuan atau masukan dari pihak yang tidak cukup beruntung. Penulis meyakini, bukanlah sesuatu yang berat mema'afkan dan menerima sebuah kenyataan bahwa selalu ada yang lebih baik, dan menerima kenyataan bahwa selalu ada yang berusaha untuk merebut posisi terbaik tersebut. Tapi lebih dari semua itu, Indonesia sebagai sebuah bangsa adalah tempat yang dimana semua orang bisa saling menopang dan mendukung untuk saling memberikan kesempatan dan akses yang lebih baik. Penulis meyakini sekali, para pendukung maupun kandidat calon presiden telah siap untuk mengelola kesuksesan baik dalam porsi sebagai pemimpin bangsa atau dalam porsi sebagai watch dog pengawas pemerintahan yang kenyataanya berada diluar sistem kepemerintahan. Menjadi presiden bukanlah segalanya, tapi menjadi bangsa yang siap menyongsong kesuksesan bersama dalam kerangka kebhinekaan dan persatuan yang saling menghormati adalah sesuatu banget. Mungkin inilah waktunya, para pemimpin mesti membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah prioritas mereka selain hanya posisi presiden republik Indonesia. Penulis sebagai warga negara melihat bahwa setiap pendukung dan calon presiden maupun wakilnya bukanlah pemain baru dalam arena ini, dimana kesuksesan mereka telah diukur, dihitung dan direncanakan dengan baik dan tepat. Sehingga walaupun bangku Presiden itu tidak didapat, mereka bisa menjadi Presiden ditempat, komunitas mereka dan membangun negeri dari sana, memberikan kemakmuran dari sana, serta memberikan kesejahteraan dari sana. Ini waktunya, jika memang negeri tercinta ini prioritas kita, sa'atnya menerima kenyataan dan mema'afkan.  
Sumber Foto: wapannuri.com
Posted by: Konsultan Pemberdayaan Konsultan Manajemen Updated at : 18.53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar