Senin, 31 Maret 2014

Institutionalisasi Pemuda Pemberdaya

institutionalisasi pemuda pemberdaya
Tepat 30 Maret 2014, pukul 19.00 Wib, sampailah kami pada sebuah kesepahaman bersama dimana kurang lebih 11 orang anak muda yang KP dampingi sejak Agustus 2013, berkomitmen membentuk sebuah gerakan dan melembagakannya dalam sebuah institusi bernama Pemberdaya Muda. Bagi beberapa anak muda yang tergabung dalam organisasi pemuda pelajar seperti HMI, PMII atau GMNI mungkin hal seperti ini bukanlah sebuah kemewahan. Karena berorganisasi adalalah sebuah panggilan nyata dalam kehidupan mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka yakini sebagai cara dan nilai ideal dengan tujuan mewujudkan cita-cita organisasi. Tapi bagi teman-teman muda pemberdaya, yang hanya dijejali dengan teori dan cerita kesusksesan pemberdayaan dari buku dan cerita lisan dari orang ke orang, ini adalah sebuah lompatan besar. Bukan hanya sebagai landasan untuk bergerak tapi juga sebagai, model peranan pemuda pelajara dalam arena pemberdayaan yang sering disebut sebagai arena yang membosankan dan arena para orang tua. Dengan menyepakati sebuah visi yang bertujuan untuk menjadi Institusi yang berdaulat melalui pemberdayaan masyarakat" mental kepemudaan mereka akan diuji dan tempa dengan realitas hidup yang berwarna oleh banyak kepentingan. KP menyadari ini adalah awal bagi mereka para pemuda pelajar yang sebagian besar adalah mahasiswa Pengembagan Masyarakat Islam, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebagai lembaga konsultasi berbasis jaringan KP telah mendukung program persiapan pemuda pelajar menjadi sebuah lembaga Pemberdaya Muda bersama dengan AMAN Indonesia. Awalnya kami menyadari bahwa gerakan idiologis kepemudaan yang langsung terhubung dengan masyarakat dan bergerak pada basis telah banyak ditinggalkan oleh anak muda, bukan saja karena tidak menariknya bekerja dibasis, tetapi juga tidak populaernya peran pemberdayaan sebagai sebuah profesi komprehensif dan idiologis. Dengan terbentuknya lembaga Pemberdaya Muda ini, nilai idiologis kebangsan yang tadinya berdiri tegak di awang-awang bisa dibawa kembali menjadi sebuah identitas yang bukan dimulai oleh seorang yang besar dan punya kekuasaan, atau lulusan lembaga pemerintah yang menanamkan idiologi ini sedari awal. Tapi gerakan kepemudaan pelajar ini lahir dari orang-orang sipil yang memiliki kegelisahan melihat realitas ekonomi, sosial, politik kebangsaan yang makin hari makin menggerus identitas kebhinekaan, kepulauan, pancasila dan penegakan hukum di Indonesia. "Congrats" Pemberdaya Muda, selamat berkarya dan berbuat untuk mewujudkan cita-cita dan menemukan identitas Pemuda Pelajar dalam kerangka kebangsaan dan kesatuan. (Google+)
Baca Juga: Pemberdayaan CSR 
Posted by: Konsultan Pemberdayaan Konsultan Manajemen Updated at : 06.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar