Dalam beberapa kali pertemuan dengan beberapa sahabat di Jakarta dalam upaya membangun kepedulian sosial, ternyata menghadapi tantangan yang begitu besar. Terutama dengan latar perkotaan yang metropolis . Hal ini disebabkan oleh temuan-temuan yang cukup mengejutkan dan dihadirkan dalam ruang publik yang mempertontonkan bagaimana manusia kota telah tidak begitu terikat dengan agenda sosial dan jaringan sosial sehingga mengukur sebuah relasi dari tingkat keuntungan material yang akan didapat. Awalnya ide, membangun pengaman sosial bagi kelompok urban ditafsirkan dalam bentuk pertemuan rutin yang mengarah kepada menguatkan ikatan sosial dengan perspektif toleransi dan keragaman. Latarbelakang ini, mendorong emosi kepedulian sosial dalam payung perantau dan dapat menjadi salah satu metode pemberdayaan yang memiliki kekuatan perubahan. Akan tetapi teori ini menjadi mentah, karena kebutuhan dasar seperti makan bisa mengalahkan peluang ikatan sosial yang telah diciptakan. Bagaimanapun, pilihan untuk menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu adalah pilihan rasional, yang menyatakan eksistensi dan kehadiran sosok manusia yang realis dibawah dorongan ekonomi dan politik.Sehingga penulis mengambil presmis awal, sebuah ikatan sosial bisa sangat berguna jika kebutuhan dasar kemanusian telah cukup terpenuhi, sehingga kebutuhan dasar lain seperti kepedulian sosial akan mendapat tempat sebagai ikatan nilai antara ekspresi kemampuan dan keberdayaan.(Google+)
Baca Juga: Mandat Nilai Pemberdaya
Sumber Foto: Konsultan Pemberdayaan
Baca Juga: Mandat Nilai Pemberdaya
Sumber Foto: Konsultan Pemberdayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar