Dalam teorinya ada empat aspek pendekatan yang sering digunakan dalam upaya-upaya perencanaan Pemberdayaan, Pendekatan yang juga sering dipakai sebagai alat analisis untuk memastikan kedudukan program pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Pendekatan pertama disebut dengan Programming approach yang menggunakan asumsi dasar bahwa setiap individu dan komunitas yang terlibat dalam Pemberdayaan setuju dengan tujuan Pemberdayaan dan mengerti bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Pendekatan kedua disebut dengan Experimentation approach, menggunakan asumsi dasar bahwa setiap individu dan komunitas yang terlibat dalam Pemberdayaan setuju dengan tujuan pemberdayaan akan tetapi tidak mengerti bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Pendekatan ketiga disebut dengan Bargaining approach, menggunakan asumsi dasar bahwa setiap individu dan komunitas yang terlibat dalam Pemberdayaan mengerti bagaimana cara mencapai tujuan akan tetapi tidak setuju dengan tujuan Pemberdayaan. Pendekatan keempat disebut Chaos apporach, menggunakan asumsi dasar bahwa setiap individu dan komunitas yang terlibat dalam Pemberdayaan tidak mengerti bagaimana cara mencapai tujuan dan tidak setuju dengan tujuan Pemberdayaan. Keempat pendekatan ini agak jarang digunakan karena kebiasaan yang terjadi adalah, upaya pemberdayaan yang terlalu fokus pada tujuan dan teknis administratif sehingga mengabaikan hal-hal yang mendasar dalam membangun kepercayaan ditingkat penerima man'fa'at maupun pelaksana. (Kempat pendekatan ini disadur dari Christensen, 1985:66) (Google+)
Baca Juga: Kesempatan Konsultan Perorangan
Sumber Foto: Konsultan Pemberdayaan
Baca Juga: Kesempatan Konsultan Perorangan
Sumber Foto: Konsultan Pemberdayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar